Happy Eid Mubarak 1439 H to all celebrating. Wishing everyone blessed with happiness, good health, peace and prosperity. Love❤❤
Saya tanya, umur berapa kalian saat ini?
Hal - hal signifikan apa sajakah yang sudah kalian capai dalam hidup ini?
Apakah itu memuaskanmu?
Atau hidupmu kini jauh dari ekspektasimu?
Ini bermula dari -entahlah keisengan atau apa- teman kantor saya bertanya, apa cita - cita saya.
Beberapa detik saya tersenyum mendengar pertanyaan rekan tersebut. Senyum itu seolah membawa saya kembali ke kenangan belasan tahun yang lalu. Tentang cita - cita yang paling saya idamkan dan membuat saya sangat bahagia hanya dengan membayangkannya saja. Haahh... betapa senangnya.
Dulu saya sangaaaaaaaaaat suka dengan apa yang berhubungan dengan sastra dan tulis menulis. Namun sayang sekali saat memasuki jurusan di sekolah menengah, jurusan bahasa dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang dan pada akhirnya ditiadakan. Hanya ada IPA dan IPS.
Mata pelajaran yang paling saya suka ya pelajaran bahasa. Indonesia atau Inggris. Dan guru favorit saya ya guru bahasa Indonesia atau guru bahas Inggris. Hahaha.
Yang tidak pernah terlupa dan buat saya pujian yang sangat sangat berharga adalah saat saya dipuji puitis oleh guru favorit saya dan saat saya punya teknik yang ok saat saya mempraktekan membaca berita dan wawancara di depan kelas. Saya juga suka menulis naskah beberapa drama yang dipentaskan teman teman kelas saya entah itu yang berbau historical, fairytale, drama dan komedi dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris. Pun dengan beberapa karangan - karangan fiksi ataupun non fiksi yang saya buat untuk kegiatan sekolah dan untuk membantu tugas teman saya. Hahaha, betapa penolong nya saya bukan?
Mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal yang biasa dan nothing special. But for me, if it going my hobbies, it's very happy me and make me proud.
Hal - hal yang menjadi kesukaan saya kemudian membentuk saya untuk menciptakan suatu keinginan bagi saya untuk kelak bisa menjadi seorang penulis, pekerja seni yang menghasilkan apapun itu yang berkaitan dengan seni, entah itu sebuah benda atau karya lainnya. Film mungkin? Buku, lukisan, design dan apapun itu berkaitan dengan seni dan turunannya.
Namun seiring berjalannnya waktu, saya menemukan kesukaan yang lain. Yaitu saya suka mendengarkan dan berbicara. Saat saya mendengarkan, ada 3 yang bisa saya dapat. Pengalaman orang lain, mengenal orang tersbut lebih dekat (empati) dan juga kenyamanan. Dan dari berbicara saya bisa sharing dan menghibur. Remember, better to spread happiness right?
Saking sukanya dengan berbicara, sempat terbesit dibenak saya untuk menjadi seorang announcer dan customer service hahaha. So funny.
Namun kembali lagi, seiring berjalan nya waktu, alangkah tidak bijaknya jika kita menolak ilmu baru yang mungkin bisa membuat kita semakin berkembang, open minded dan berpikir jauh kedepan. Dan takdir membawa saya untuk menjalani hidup dan pekerjaan saya yang sekarang. Saya akan selalu mengingat cita - cita itu. Insha Allah, ada jalan untuk mewujudkannya.
You have not to choose the choice, life is not choice. But story!
Saya tidak tahu harus mulai darimana cerita ini. Ini hanya cerita. Ya cerita. Yang bahkan saya pun tidak begitu tahu persis detail sebenarnya.
Saat malam menjelang, kantuk belum juga hadir. Saya memutuskan untuk berselancar di dunia maya. Lalu saya menemukan suatu headline news yang cukup membuat saya kaget sekaligus penasaran.
Dan cerita itu pun dimulai...
Seorang pria harus kehilangan istri yang baru 5 bulan dinikahinya. Adalah sang gadis. Wanita cantik dan kuat yang harus berjuang melawan Melanoma.
Mereka berdua menikah pada Desember 2017. Dan penyakit itu diketahui jauh sebelum pernikahan itu terjadi, awal 2017. Lantas, apa yang membuat sang pria tetap ingin menikahi sang gadis? Apa karena fisik? terpaksa atau hanya kasihan?
Dengan segala yang dimiliki sang pria, latar belakang yang baik, pendidikan, harta, dan mungkin masa depan yang gemilang sang pria tetap menikahi sang gadis yang ia tahu mengidap penyakit keras. Yang mungkin akan berpotensi menyusahkannya, menyita harta, tenaga dan waktunya. Meskipun dia cinta.
"Dia tangguh, tidak pernah menyerah, tidak perah mengeluh dan selalu ikhlas. She always told me, teach me and showed me to believe more in the afterlife by saying -take your wudhu, let's pray together- "
Begitu ungkap sang pria.
Jika pasangan lain menikmati awal pernikahan dengan memadu kasih, mereka memaknai cinta kasih itu dengan saling menguatkan dalam menjalani pengobatan sang gadis. Mulai dari Amerika sampai Tokyo kemanapun, berapapun dan apapun mereka tempuh demi kesembuhan sang gadis. Demi harapan - harapan yang mereka punya dalam hidup.
Senyum itu selalu ada, kekuatan itu semakin kuat, keikhlasan sang gadis semakin tertanam. Tapi keganasan penyakit itu semakin menjadi.
Sang gadis semakin kurus meski senyum itu tak pernah luput. Helai rambut pun mulai menipis seiring pengobatan kimia yang dijalani. Paras cantiknya mulai memudar berganti pucat pasi yang menyayat hati.
Sampai pada pagi itu, mereka sholat shubuh berjamaah. Siapa sangka, itu adalah sholat shubuh terakhir ia dengan sang gadis. Mulai melemah, sang gadis akhirnya berpulang pada siang hari. Dan sang pria dengan tegar menyolati jenazah sang gadis di negeri orang tempat mereka mengais harapan untuk kesembuhan.
Lebih tegar dari itu, sang pria membawa jenazah mendiang istrinya ke tanah air dan mengantarkan, mendoakan serta menguburkannya ke tempat peristirahatan yang terakhir. Itu tepat dengan hari kelahirannya.
"Hari ini hari ulang tahunku. Hari ini aku anterin kamu ke tempat istirahat terakhir, hoping you watch me from up there."
See.. sang pria di ulang tahunnya. Sang pria bahagia merayakan ulang tahunnya dengan status baru menjadi seorang suami. Namun juga bersedih karena sang gadis yang merubah statusnya harus pergi saat itu juga.
It showing me how to love unconditionally, to always be strong for each other and to never complain about anything. They had a lot of hope in life, but they believed more in the afterlife.
Thanks For Visit
About Me
There is knowledge that I may have but not many people know. There are good things in every moments that I may forgotten. Many thoughts are generated from many discussions of experience. Also there's a lot of anxiety for being a human. But talking about them too much isn't all that exciting. So I found a way to put it into words. For me. For remembering. Everything.
Popular Posts
-
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Thailand adalah salah satu negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis, banyak juga warganya yang melak...
-
Ini kisah tiga tahun silam. Saat saya dan teman-teman terdekat saya pergi untuk foto studio. Bertemu dengan sang fotografer di ruangan. K...
-
Fed up with many life issues, I feel everything is fake. Saturated with activity. No passioned. No value. Seems like you need another injec...